Misteri Makam Nenek Yuan Hwa
Setiap tempat atau kuburan memang diwarnai banyak ragam kisah dan misteri, hal
tersebut sangat wajar karena makam adalah tempat peristirahatan terakhir bagi
manusia. Meskipun demikian, kuburan adalah tempat yang paling ditakuti oleh
setiap manusia.
Berbicara makam / kuburan, tentu makam / kuburan masyarakat tionghoa memiliki
keunikan tersendiri.. Karena dari segi bangunannya, lebih luas dan besar
dibandingkan dengan pemakaman pribumi pada umumnya yang sebagaimana dikutip
dari banyak sumber
Bentuk bangunannya yang terkesan mewah, adalah sebagai sesuatu penanda
kemapanan ekonomi dari keluarga keturunan yang lebih baik taraf kehidupannya
dibumi persada ini. Seperti kuburan yang berada di wilayah Tejosari 24, Metro
Timur, Lampung, ditenggarai memiliki tingkat kewingitan (keangkerang) yang
tinggi
Alasannya, karena tempat ini sering terjadi penampakkan makhluk Astral (GHAIB).
Banyak orang yang pernah mengaku bertemu dengan sosok wanita tua penghuni areal
makam tersebut. Konon, dari kawasan ini juga kerap terdengar suara - suara aneh
yang tak tentu dari mana sumbernya.
Terkadang sering ada kemunculan sosok wanita tua keturunan dengan pakaian khas
kerajaan China kuno. Apabila sudah malam, terutama padan saat hujan dimalam
hari, hampir dapat dipastikan orang yang melintas disana akan bertemu dengan
sosok nenek misterius itu. Terutama di malam yang di keramatkan menurut
kepercayaan, seperti jum`at kliwon dan selasa legi.
Kisah menyeramkan berkaitan dengan kuburan ini, pernah dialami oleh seorang
narasumber. Ketika itu dia menjalankan profesinya sebagai tukang becak. Suatu
malam, dia pernah diminta oleh seorang nenek untuk mengantarkannya kesebuah
rumah besar dan megah, yang belakangnya diketahui adalah pemakaman china
diwilayah kota pendidikan (metro) tersebut.
Menurut ceritanya, sosok nenek itu membawa dua peti besi yang berisikan
perhiasan emas. Karena mendapat tawaran mengantarnya kerumah, maka tanpa curiga
dia pun bersedia memenuhi keinginan sang nenek. Setibanya dirumah, ia
menyaksikan 6 anggata keluarga si nenek yang misterius yang berada didalam
rumah besar tersebut, mereka sedang bercengkrama diruang tamu.
Salah seorang pemuda yang diduga anggota keluarga nenek itu, mengangkat 2 peti
emas, lalu dibawanya masuk kedalam rumah. Si tukang becak sempat beristirahat
sejenak, sambil mengusap keringat di wajahnya dengan handuk kecilnya. Dia
disuguhi kopi dan kue oleh salah seorang pembantu nenek tersebut. Tanpa ada
rasa curiga, dia pun menikmati kopi pahit dan kue yang telah disajikan.
Si tukang becak memang sama sekali tak mengerti dengan bahasa Mandarin yang
keluar dari mulut mereka dalam percakapan saat itu. Setelah menghabiskan
kopinya, dia pun berpamitan pulang kepada nenek misterius itu.
Karena si nenek tak memiliki sejumlah uang sesuai tarif becaknya, maka dia
kemudian memberikan perhiasan emas berupa cincin seberat 500 gram dan batangan
emas bergambar naga seberat 2 kg. Si tukang becak pada awalnya memang tidak
mengetahui barang-barang berharga ini, sebab masih terbungkus kain.
Nenek misterius itu mengucapkan terima kasih atas bantuan yang ia diberikan,
seraya berpesan agar pemberiannya yang dibungkus dengan kain itu baru boleh
dibuka setiba di rumah nanti. "Ingat, gunakan untuk mendirikan toko atau
usaha!" Pesan si nenek pula.
Dengan senang hati, Si tukang becak menerima pemberian sang nenek. dia lalu
meninggalkan rumah besar itu dengan becaknya menembus kegelapan malam yang
berhawa dingin. Ia menuruti pesan yang disampaikan oleh sang nenek. benar,
setibanya dirumah, dengan rasa was-was dan sangat berhati-hati, perlahan-lahan
dia membuka bungkusan kain putih itu.
Alangkah terkejutnya pengayun becak ini, manakala dia menyaksikan kalau
bungkusan itu berisi perhiasan emas dan juga emas batangan yang cukup lumayan
beratnya. Tentu mahal nilai jualnya.
Malam itu, Si tukang becak sangat tak sabar menanti datangnya siang. Seolah,
malam itu, terasa sangat panjang. Tanpa pikir panjang, keesokan harinya, Ia pun
mendatangi penjual emas untuk menjual emas pemberian si nenek misterius.
Setelah diperiksa secara seksama, ternyata adalah emas murni. Dengan demikian,
Si tukang becak mendapatkan uang yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya.
Suatu jumlah yang sangat besar untuk ukuran tukang becak seperti dirinya.
Dalam keriangannya. Ia meninggalkan toko emas itu sambil berlari pulang dan
berteriak sekeras-kerasnya. "Aku akan jadi kaya raya!" Bahkan dia tak
menghiraukan becaknya lagi, Karuan, hal ini membuat teman-temannya sesama
tukang becak, yang sedang mangkal merasa keheranan atas kejadian itu. Mereka
berpikir, kalau dia stress berat dan gila karena beban penderitaan hidupnya
yang sangat miskin.
Istri dan anak-anaknya sama sekali tak mengetahui kejadian ganjil ini, karena
dia memang merahasiakannya. Bahkan keluarga besar dari pihak istrinya, sempat
curiga dengan tingkah laku dia.
Mereka berpendapat, jangan-jangan ia telah melakukan perampokkan di suatu
kawasan perumahan elit milik warga Tionghua. Setelah mendapat penjelasan
sejujur-jujurnya, akhirnya mereka dapat menerima alasan yang dibeberkan oleh Si
tukang becak atas peristiwa misteri yang dialaminya.
Sesuai dengan pesan nenek tua itu, uang dari hasil penjualan emas itu, dia
pergunakan untuk mendirikan toko sebagai usaha untuk menopang kehidupannya.
Toko yang dibangun olehnya sangat ramai dipadati oleh para pembeli.
Hingga akhirnya dia menjadi kaya raya mendadak, Alhasil, dia mampu membangun
rumah megah di kawasan Langkapura, Bandar Lampung. Demikianlah kisah nyata yang
dialami oleh Si tukang becak. Kisah tersebut terjadi sekitar 1990-an.
Tentu sudah lama sekali. Namun, masih mengenang peristiwa itu dengan jernih.
Sebab dari sanalah kehidupannya berubah. Menurut cerita yang beredar, baru bisa
diketahui, sosok misterius itu adalah arwah yang bernama Yuan Hwa.
Semasa hidupnya nenek yang bernama Yuan Hwa dan keluarganya adalah warga
Tionghua yang sangat miskin itu hidup di kota Timah Muntok, Pulau Bangka.
karena dibantu keuangan oleh tetangganya yang sama-sama warga keturunan,
akhirnya mereka mampu merubah hidupnya menjadi saudagar sukses.
Setelah beberapa tahun berselang, mereka hijrah ke Tanjung Karang, Bandar
Lampung. Dan terakhir membuka toko emas dan tinggal di Kota Metro. Namun,
kemalangan tak dapat ditolak, saat kendaraan yang mereka tumpangi menuju
Tanjung Karang terbalik dan masuk ke sungai di bawah jembatan penyeberangan
Tegineneng, Lampung Selatan.
Kecelakaan itu menewaskan Yuan Hwa sekeluarganya. Peristiwa itu terjadi pada
Desember 1973 silam. Jasad mereka dimakamkan di areal pemakaman kuburan China,
yang terletak di kawasan Tejosari 24, Metro Timur, Lampung.
Semenjak peristiwa tersebut, penampakkan sosok nenek misterius sering terjadi
di sekitar makam itu. Konon, karena semasa hidupnya pernah ditolong oleh
sahabat Tionghua tetangganya, maka, meskipun kini sudah menjadi arwah sosok
nenek ini masih tetap sering membantu kepada seseorang yang sangat membutuhkan
bantuan. Terutama mereka yang kurang mampu.
Begitulah kisah-kisah aneh dan fenomenal berkaitan dengan sosok misterius nenek
Yuan Hwa. Tentu saja, nanar kita sulit untuk mempercayainya. Kendati begitu,
kita tak bisa membantah kesaksian mereka yang telah mengalami langsung
peristiwa ini.
Bagi yang ingin bergabung dan berminat atau mengikuti penelusuran dengan
Komunitas AMEL (Amphibhy Mistery Expedition Lampung) bisa contact ke :
Sdr. Abay Bayu Pratama
+628975144498
+6281271007770
Pin : 5A0081CB / 5B71133D
LINE : abay_uniform
e-mail : bayu@cyberservices.com / abaybayupratama@programmer.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar